Salah satu tarian tradisional asal
dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, tari saman,
diharapkan bisa memperoleh hak paten milik bangsa Indonesia dan
diusulkan menjadi warisan dunia.
“Usulan agar tari saman untuk dipatenkan
itu sudah dilakukan sekitar dua tahun lalu, dan kini akan menjadi
kenyataan,” kata Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar di Banda Aceh, Rabu
(24/2/2010).
Hal itu disampaikan Wakil gubernur dalam
rapat khusus dengan unsur dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI,
I Gusti Putu Laksaguna, Deputi V Menkokesra Sugi Hartatmo, UNESCO
perwakilan Jakarta, para pakar budaya nasional, dan berbagai pihak
terkait lainnya.
Wagub yang didampingi Kabag Humas
Pemerintah Aceh, Nurdin F Joes dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Marwan, menjelaskan, pentingnya pelestarian warisan budaya itu sebagai
komitmen bahwa tari saman merupakan kesenian yang berkembang di
tengah-tengah masyarakat Aceh pada abad lalu.
“Sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, maka tari saman harus segera ditetapkan dan dilestarikan dunia. Kami menyatakan komitmen dan mendukung sepenuhnya tari saman sebagai warisan budaya bukan benda yang membutuhkan perlindungan dari badan dunia (UNESCO),” kata dia.
“Sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, maka tari saman harus segera ditetapkan dan dilestarikan dunia. Kami menyatakan komitmen dan mendukung sepenuhnya tari saman sebagai warisan budaya bukan benda yang membutuhkan perlindungan dari badan dunia (UNESCO),” kata dia.
Muhammad Nazar menjelaskan, sebagai
bentuk kebanggaan masyarakat Aceh maka tari saman mendapatkan registrasi
01.01.01.001 untuk diusulkan ke UNESCO guna dijadikan sebagai warisan
Indonesia dan dunia, pada kategori warisan budaya bukan benda.
Pemerintah Provinsi Aceh memberikan
apresiasi atas keseriusan pusat yang menindaklanjuti usulan agar tari
saman mendapat perlindngan mendesak untuk menjadi warisan dunia yang
diregistrasi melalui UNESCO.
Selain tari saman, Aceh juga memiliki
sejumlah tarian tradisional yang unik dan memikat, antara lain seudati,
rapai geleng, canang, dan gong.
Pemerintah Provinsi Aceh juga mengusulkan
agar sejumlah tarian tradisional tersebut dimasukkan dalam kurikulum
perguruan tinggi dan sekolah di seluruh nusantara.
0 komentar:
Post a Comment