Disusun Oleh :
ARMAN
SETIAWAN
(2014211661)
JURUSAN/PROGRAM
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
STIE NOBEL
INDONESIA
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menolong
hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan-Nya, mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
mengenai
“ETIKA”, Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari ALLAH SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
“ETIKA”, Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari ALLAH SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan baik secara materi maupun cara penulisannya
tapi makalah ini juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan oleh
karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
Personality Development yaitu yang telah membantu, membimbing dan
memberi petunjuk kepada penulis agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
untuk menyusun karya tulis/makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis
mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Makassar,
Februari 2016
Penulis
Penulis
Arman
Setiawan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
i
DAFTAR ISI............................................................................................................
ii
BAB I Pendahuluan
1.
Latar Belakang...............................................................................................
1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................
2
3.
Tujuan..........................................................................................................
2
BAB II Pembahasan
1.
Pengertian Malu............................................................................................
3
2. Hadist Tentang Malu......................................................................................
3
3. Keutamaan Malu...........................................................................................
5
4. Menumbuhkan rasa malu...............................................................................
7
5. Macam – Macam Malu...................................................................................
8
6. Jenis – Jenis Malu..........................................................................................
9
7. Konsekuensi Malu Menurut Syariat Islam..........................................................
11
8. Wanita Muslimah Dan Rasa Malu....................................................................
11
9. Malu Yang Tercela.........................................................................................
12
10. Lawan Dari Rasa Malu....................................................................................
15
11.
Buah Dari Rasa
Malu......................................................................................
15
BAB III Penutup
1.
Kesimpulan...................................................................................................
17
2. Saran............................................................................................................
18
3.
Penutup........................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
19
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di antara
ajaran yang diserukan Islam adalah seruan agar berhias dengan akhlak yang mulia
dan adab yang luhur, yang dapat menaikkan derajat manusia dan mensucikan
jiwanya. Dan di antara akhlak-akhlak tersebut adalah rasa malu atau perilaku
malu.
Manusia sekarang
sudah jarang yang memiliki rasa malu
contohnya dalam kehidupan sehari-hari kita, kita sering menyaksikan manusia
yang sudah tidak lagi memiliki rasa malu bila melanggar hati nurani dan aturan
hidup. Cobalah anda lihat dan baca melalui media massa. Tidak sedikit manusia
yang dengan bebasnya melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap hati nurani dan
norma masyarakat yang berlaku. Dari mulai mereka berpakaian, bersikap dan
bertingkah laku.
Jadi sebagai Orang
tua dan para pendidik juga ikut berkewajiban untuk menanamkan rasa malu secara
sungguh-sungguh. Untuk itu, hendaknya mereka menggunakan berbagai metode
pendidikan yang baik, seperti mengawasi perilaku anak-anak dan segera
meluruskan jika melihat perbuatan yang bertentangan dengan rasa malu,
memilihkan teman-teman bermain yang baik, memilihkan buku-buku yang bermanfaat,
menjauhkan dari berbagai tontonan yang merusak, dan menjauhkan dari omongan
yang tidak baik.
2. Rumusan Masalah
Setiap makalah mempunyai rumusan
masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
etika saat di tempat umum seperti:
a.
Pintu
berputar
b.
Lift
c.
Eskalator
d.
Supermarket
e.
Kenderaan
umum
f.
Pintu
g.
Teater
h.
Restoran
i.
Swalayan
2.
Bagaimana
etika saat perjamuan makan ?
3.
Bagaimana
etika saat bertelpon ?
a.
Menghubungi/Telpon
keluar
b.
Dihubungi/Telpon
masuk
4.
Bagaimana
etika dalam bercakap-cakap ?
3. Tujuan
Setiap makalah mempunyai tujuan yang
ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:
1.
Dapat
mengetahui dan memahami etika saat di tempat umum seperti di pintu berputar,
lift, eskalator, supermarket, kenderaan umum, pintu, teater, restoran, dan di
swalayan
2.
Dapat
mengetahui dan memahami etika saat perjamuan makan
3.
Dapat
mengetahui dan memahami etika saat bertelpon
4.
Dapat
mengetahui dan memahami etika dalam bercakap-cakap
5.
Dapat
mengetahui dan memahami buah dari rasa malu
BAB II
PEMBAHASAN
1. Etika
Di Tempat Umum
A. Pintu Berputar
Etika anda memang paling diuji saat
berhadapan dengan orang lain.
Adapun etika yang harus dilakukan
ketika berada di pintu berputar yaitu :
1.
Tampilkan kesan
yang baik saat anda berada di tempat umum, terutama pada saat melewati pintu berputar.
2.
Apabila
memasuki pintu berputar, segera masuk dan tunggu sampai semua rekan sudah
masuk, baru melanjutkan berjalan.
B. Lift
Berikut ini beberapa etika ketika
di lift :
1.
Pencet tombol dan mundur beberapa
langkah dari pintu lift. Jangan berdiri di depan pintu karena akan menghalangi orang
yang mau keluar lift
2.
Dahulukan orang yang keluar dari lift
dan beri jalan. Jangan buru-buru masuk lift, sebelum orang yang mau keluar
habis.
3.
Bila kamu terlebih dulu masuk, segera
tahan pintu dengan tangan dan beri kesempatan orang tua, ibu hamil, orang
berkebutuhan khusus, dan anak kecil masuk.
4.
Bila bersamamu tidak ada orang tua, ibu
hamil, dan anak kecil, segeralah masuk dan langsung ambil posisi merapat.
5.
Bila kamu berdiri pada posisi paling
dekat dengan tombol lift, bersedialah jadi relawan untuk memencet tombol.
Tanyakan dengan sopan, lantai berapa?
6.
Bila kamu jauh dari tombol, jangan
sekali-sekali menyuruh orang lain untuk memencetkan tombol. Sebisa mungkin,
berusaha menjangkau sendiri tombol lift.
7.
Kalau tidak mungkin memencet sendiri,
kamu boleh minta tolong dengan sopan. Katakan, maaf boleh minta tolong ke
lantai 9? Terima kasih.
8.
Beri jalan bagi yang ingin keluar lift.
Kalau kamu berada di dekat pintu, tidak ada salahnya keluar dulu, tahan pintu
lift, dan beri kesempatan orang untuk keluar, lalu masuk lagi.
9.
Bila lift sudah penuh, jangan
memaksakan diri masuk, karena akan membuat lift kelebihan muatan.
10. Bila
membawa tas punggung yang isinya agak banyak, sebaiknya diletakkan di bawah.
Jangan dipakai di punggung karena akan membuat ruangan jadi sempit dan
mengganggu orang lain.
11.
Jangan bertelepon saat di lift, karena
suaramu akan mengganggu orang lain. Bila ada telepon masuk dan harus diangkat,
katakan nanti telepon lagi, sekarang sedang di lift.
12. Dinding
lift sering dilapisi dengan chrome atau cermin. Tujuannya adalah untuk
menciptakan kesan luas di dalam ruangan lift yang sempit. Namun, meskipun bisa
untuk bercermin, jangan sekali-sekali memanfaatkan dinding lift untuk bercermin
sambil membersihkan hidung atau memencet jerawat. Tindakan itu selain tidak
pada tempatnya juga sangat menjijikkan.
13. Kenakan
pakaian yang layak dan sopan sebelum memasuki lift. Jangan menggunakan pakaian
renang atau baju tidur saat dalam lift, karena akan mengganggu orang lain.
14. Jangan
ngobrol atau membicarakan orang lain di dalam lift. Suaramu bisa mengganggu
orang lain. Atau bisa jadi, obrolanmu itu didengar orang lain dan menimbulkan
keinginan jahat.
15. Jangan
membawa hewan piaraan di lift, karena belum tentu orang-orang di lift suka
dengan hewan piaraan.
16. Jangan
mencoret-coret dinding lift karena akan membuat ruang lift yang sempit jadi
kotor.
17. Jangan
meloncat-loncat di dalam lift karena akan membuat lift tidak stabil dan bisa
mengalami gangguan.
C. Eskalator
Saat ini Escalator sering kita jumpai jika kita sedang jalan-jalan ke Mall, baik itu di Jakarta maupun di kota-kota lain selain Jakarta. Tapi tahukah anda sebenarnya ada etikanya dalam menggunakan Escalator? Nah, disini saya ingin berbagi bagaimana etika dalam menggunakan Escalator yang bertujuan untuk keamanan dan kenyamanan pengguna Escalator itu sendiri.
Saat ini Escalator sering kita jumpai jika kita sedang jalan-jalan ke Mall, baik itu di Jakarta maupun di kota-kota lain selain Jakarta. Tapi tahukah anda sebenarnya ada etikanya dalam menggunakan Escalator? Nah, disini saya ingin berbagi bagaimana etika dalam menggunakan Escalator yang bertujuan untuk keamanan dan kenyamanan pengguna Escalator itu sendiri.
Berikut
etika dalam menggunakan eskalator :
1.
Berdirilah di sebelah kiri dan berjalan
di sebelah kanan
Hal ini dimaksudkan yang sebelah kiri diperuntukan
bagi mereka yang santai dan tidak buru-buru. Dan sebelah kanan diperuntukan
bagi mereka yang sibuk dan ingin cepat. Sama seperti jalan tol, dimana lajur
kiri dipakai untuk jalur lambat dan lajur kanan dipakai untuk jalur cepat. Lalu
apa yang terjadi jika semua orang berjalan dijalur semaunya sendiri tentu akan
membuat macet dan bikin frustasi.
2.
Tangan pegangan pada handrail
Untuk menjaga keseimbangan pada saat menggunakan
escalator maka peganglah handrail karena tujuan diciptakanya handrail adalah
untuk keamanan pengguna Escalator. Jadi gunakanlah handrail selagi masih gratis.
Walaupun handrail escalator tampak sangat kotor , tetaplah pegangan pada
handrail hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.
3.
Jangan berhenti di awal dan di akhir
Jangan berhenti terutama diakhir escalator, karena
ketika anda menggunakan escalator ada puluhan orang berdiri dibelakang anda
yang siap menabrak anda jika anda berhenti dan selain itu juga akan
membahayakan keselamatan anda sendiri.
4.
Jangan memotong
Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan
budayakan “antri”. Selain itu juga untuk kenyamanan anda sendiri dan orang
lain.
D. Supermarket
Berikut etika ketika berada di
supermarket :
1.
Jangan menutupi
lorong dan produk
Saat anda berada dilorong, pastikan kereta belanja anda berada
sedekat mungkin dengan rak-rak dan Saat anda sedang berusaha membandingkan
antara 2 merk, jangan berdiri di tengah lorong atau langsung didepan produk.
Itu akan menyulitkan orang-orang untuk berjalan disekitar anda atau untuk
mengambil produk pilihan mereka.
2.
Para orang tua harus
memperhatikan anak-anak nya dan yang bukan orang tua jangan menyalahkan
anak-anak
Sebagai orang tua, kadang para orang tua perlu untuk memberi ruang
pada anak-anak mereka, tetapi itu tidak berarti bahawa mereka tidak bertanggung
jawab pada kelakuan anak-anak mereka.
3.
Hindari
memegang-megang setiap sayur, buah dan bulk bin
Beberapa orang terobsesi untuk memilih sayur dan buah yang
benar-benar matang sempurna.
Mereka harus menyentuh setiap sayuran atau buah, dan meninggalkan jejak kuman-kuman pada setiap produknya. Saya tidak menyarankan anda memilih produk tanpa memeriksanya terlebih dahulu, tetapi anda bisa melihat dengan seksama dahulu sebelum menentukan untuk memegangnya salah satu produk daripada memegang semuanya. Saat memilih barang bulk bin (barang yang dijual berdasarkan timbangan) tangan anda tidak boleh menyentuh barang-barang tersebut. Penjepit disediakan untuk menghindari hal-hal seperti itu, jadi meskipun anda ingin mencoba sebelum anda mengisi seluruh plastik, gunakan penjepit itu untuk mengambilnya.
Mereka harus menyentuh setiap sayuran atau buah, dan meninggalkan jejak kuman-kuman pada setiap produknya. Saya tidak menyarankan anda memilih produk tanpa memeriksanya terlebih dahulu, tetapi anda bisa melihat dengan seksama dahulu sebelum menentukan untuk memegangnya salah satu produk daripada memegang semuanya. Saat memilih barang bulk bin (barang yang dijual berdasarkan timbangan) tangan anda tidak boleh menyentuh barang-barang tersebut. Penjepit disediakan untuk menghindari hal-hal seperti itu, jadi meskipun anda ingin mencoba sebelum anda mengisi seluruh plastik, gunakan penjepit itu untuk mengambilnya.
4.
Kembalikan produk
yang tidak diingini ke tempat asalnya
Para karyawan pasti sangat frustasi saat menemukan sekotak sereal
diatas tumpukan apel. Dan buruknya, kadang perilaku ini merusak produk
tersebut,
seperti contohnya saat seseorang mengambil sebuah sayuran beku dan meletakkannya di lorong makanan kaleng. Jadi saat anda tidak mengingini sebuah produk yang sudah terlanjur anda ambil, luangkan waktu sejenak untuk meletakan barang tersebut kembali ketempatnya.
seperti contohnya saat seseorang mengambil sebuah sayuran beku dan meletakkannya di lorong makanan kaleng. Jadi saat anda tidak mengingini sebuah produk yang sudah terlanjur anda ambil, luangkan waktu sejenak untuk meletakan barang tersebut kembali ketempatnya.
5.
Jadilah orang yang
sportif di kasir
Jika anda memiliki barang yang lebih banyak dibanding barang yang
diperbolehkan di jalur cepat, jangan menggunakan jalur cepat tersebut. Orang
yang berlaku curang di bagian ini, memaksa pembeli yang lain yang hanya membeli
sedikit barang untuk antri di jalur biasa. Selain itu, jika anda melihat
seseorang dibelakang antrian anda yang hanya membeli beberapa barang dan anda
membeli sekereta penuh, berilah kesempatan kepada dia untuk membayar terlebih
dahulu.
6.
Bersihkan keranjang
atau kereta belanja anda sebelum anda mengembalikannya
Jika anda ingin menjadi orang yang sangat baik, pertimbangkan
untuk membersihkan keranjang atau kereta belanja anda dengan tisu basah.
Tetapi, terlepas apakah anda membersihkannya dengan tisu basah atau membuang sampah
yang ada,
anda harus selalu meletakkan keranjang atau kereta belanja di tempat asalnya, kereta belanja terutama, karena meletakkan kereta belanja secara berserakan di tempat parkir dapat menimbulkan kerusakan pada saat ada mobil yang tidak sengaja menabraknya.
anda harus selalu meletakkan keranjang atau kereta belanja di tempat asalnya, kereta belanja terutama, karena meletakkan kereta belanja secara berserakan di tempat parkir dapat menimbulkan kerusakan pada saat ada mobil yang tidak sengaja menabraknya.
E. Kenderaan Umum
Berikut ini adalah beberapa adab dalam kendaraan
umum, tentunya ini bukan aturan resmi seperti peraturan legal dari pemerintah,
melainkan kesadaran diri sendiri agar kita dapat menciptakan suanana aman dan
nyaman dalam kendaraan umum :
1.
Bacalah doa
Dalam Islam, tentu kita diajarkan untuk berdoa
sebelum naik kendaraan, ya meskipun tak panjang, sebaiknya kita membaca “bismillah”
sebelum naik kendaraan, atau bagi yang non Muslim, bisa berdoa sesuai dengan
kepercayaan masing-masing. Berdoa bertujuan agar dalam perjalanan kita selalu dalam
lindungan Tuhan.
2.
Tidak dorong-dorongan
Saat naik kendaraan umum, kita jangan
dorong-dorongan, karena hal ini akan membuat ketidak nyamanan bagi penumpang
lain. Bisa kita bayangkan jika di depan kita ada wanita yang sedang hamil atau
ada orang yang usianya sudah lanjut, kemudian kita dorong-dorong.
3.
Duduk/berdiri dengan tenang
Ketika kita naik, kemudian ada kursi/bangku yang
masih tersedia, ada baiknya kita duduk, namun jika tidak ada, kita berdiri saja
dengan tenang. Jika kita naik bersama teman-teman, kita bisa sambil
bercengkrama dengan teman-teman, namun kita harus menjaga kondisi di dalam
kendaraan umum agar tetap kondusif. Jangan sampai terlalu asyik
ngobrol dengan teman, sampai membuat kita lupa bahwa kita ada di tengah orang
lain.
4.
Bayar Ongkos
Sudah
barang tentu, ini adalah kewajiban kita, yakni bayar ongkos. Kalau kita tidak
membayar ongkos, maka si supir/kondektur/pemilik kendaraan umum tersebut
mempunyai hak untuk menagih kita hingga di hari perhitungan dihadapan ALLAH
SWT. Lalu bagaimana jika kita lupa? Terlebih kita tak mungkin dapat menemukan
lagi sang supir/kondektur/pemilik kendaraan umum? Kalau hal ini terjadi,
uangnya bisa kita sedekahkan ke fakir/miskin.
5.
Beri tempat duduk kepada orang yang
lebih membutuhkan
Ketika kita di dalam angkutan umum seperti bus dan
kereta, kita mendapatkan tempat duduk, kemudian datang wanita hamil, orang tua
(nenek/kakek), orang yang sedang sakit, maka sungguh bijakasananya kita apabila
kita memberikan tempat duduk kita kepada orang yang membutuhkan.
6.
Ikuti aturan yang ada
Biasanya ada peraturan-peraturan pemerintah yang
wajib ditaati dalam angkutan umum, seperti tidak melakukan tindakan kriminal
dan tidak merokok.
7.
Minta izin ketika ingin turun
Ketika sudah hampir sampai di tujuan, dan posisi
kita agak jauh dari pintu keluar, kita tidak boleh “sikut kiri & kanan”
agar kita sampai ke pintu, akan tetapi kita ucapkan “permisi” untuk sampai ke
pintu keluar.
F. Teater/Bioskop
Mayoritas orang Indonesia mencari
hiburan dengan pergi ke teater/bioskop dan menonton film di sana. Namun, masih
banyak sebagian dari kita yang terkadang mengabaikan etika tidak tertulis saat
menonton film di bioskop.
Adapun
etika ketika berada di teater/bioskop :
1. Biasakan ke toilet sebelum masuk
studio/ruang teater bioskop. Ini menghindari anda keluar masuk studio/ruang
teater saat film sudah berjalan.
2.
Matikanlah suara
telepon seluler anda. Suara telepon seluler dan cahaya silaunya bisa mengganggu
konsentrasi penonton yang sedang menikmati film yang sedang ditonton.
3.
Usahakan tidak
mengangkat telepon seluler saat berada di dalam studio/ruang teater. Kalaupun
anda merasa telepon tersebut penting, usahakan tidak menjawabnya di dalam
studio/ruang teater.
4.
Jangan menendang-nendang
kursi penonton di depan anda. Apalagi menumpangkan kaki di sandaran kepalanya
atau menyelipkan kaki di sela kursi bioskop.
5.
Chatting/berbalasan SMS di telepon seluler
mengganggu? Tentu. Dengan kapasitas cahaya ruang yang hampir sama sekali tidak
ada (kecuali dari layar bioskop), cahaya dari telepon seluler dapat menyilaukan
pandangan seseorang dari jarak tertentu.
6.
Datanglah tepat
waktu. Sehingga anda bisa memesan makanan atau minuman di luar studio/ruang
teater. Dan dengan datang tepat waktu, anda bisa tahu film-film yang akan
tayang di bioskop tersebut dengan menyaksikan trailernya di awal pemutaran
film.
7.
Beberapa orang
menganggap dengan membayar tiket bioskop, berarti bisa berbuat semaunya. Mari
hilangkan pandangan tersebut, dengan berpedoman bahwa bioskop, studio/ruang
teater merupakan area publik, sehingga patuhilah norma-norma yang berlaku umum
(agama, adat, hukum dan sosial).
8.
Apabila anda memiliki
anak kecil, perhatikan dulu film yang akan ditonton oleh anda dan anak anda.
Apakah baik untuk ditonton oleh anak anda? Apakah anak anda dapat memahami
bahwa adegan-adegan dalam film tersebut merupakan rekayasa atau tidaklah nyata?
Mendidik anak sejak dini sangatlah perlu untuk menghindari hal-hal negatif di
kemudian hari.
9.
Ketika anda mengajak
anak-anak menonton di bioskop, ketahuilah bahwa studio/ruang teater bukanlah
taman bermain. Jadi, usahakan anak anda tertib dan tidak terlalu banyak membuat
kegaduhan. Karena kenyamanan tetap yang utama bagi setiap orang yang mencari
hiburan.
10. Jangan berteriak/berbicara dengan keras
saat di dalam studio/ruang teater. Apalagi anda atau teman anda membicarakan
jalan cerita film yang sedang ditonton. Sebagian orang akan merasa sangat
terganggu dengan hal seperti itu.
G. Restoran
Tidak
hanya dalam keluarga saja sebuah etika diperlukan. Ketika berada di restoran,
Anda juga harus menjaga sikap. Jangan sampai kelakuan Anda mengganggu
kenyamanan pengunjung lainnya
Berikut
etika ketika di restoran :
1.
Jangan meminta makanan dari pengunjung
lain
Ketika
Anda berada di restoran, tentu Anda sudah memesan menu yang diinginkan. Tidak
sopan jika Anda meminta atau mencicipi menu dari meja lain karena penasaran
dengan bentuk atau rasanya. Sekalipun itu teman Anda. Jangan minta menu pada
orang lain sebelum dipersilahkan. Jaga etika Anda.
2.
Jangan membiarkan anak-anak
berlari-larian di restoran
Mengajak
anak kecil ke sebuah restoran bisa jadi menjengkelkan ketika anak-anak Anda
hiperaktif. Mereka tidak mau duduk, ingin jalan-jalan dan bermain air di
wastafel. Hal ini tentunya mengganggu pengunjung dan suasana restoran. Jadi,
jaga si anak agar tetap duduk di samping Anda. Jangan biarkan berlari-lari di
sana.
3.
Jangan menelpon dengan suara keras
Menjawab
telepon bukan hal yang dilarang ketika di restoran. Namun, jika Anda berbicara
dengan suara yang keras itu akan mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya. Anda
juga akan dianggap norak bahkan bisa diusir dari restoran karena diprotes para
pengunjung.
4.
Jangan mengumbar kemesraan yang
berlebihan
Menunjukkan
kemesraan bersama pasangan saat makan seperti menyuapi atau menghapus noda
makanan di mulutnya masih dianggap wajar. Namun jika Anda berpelukan, meraba
atau berciuman di depan orang makan, Anda akan diusir dari restoran itu.
Perbuatan tersebut tidak layak dilakukan karena dapat ditiru oleh anak kecil
yang melihatnya.
5.
Mengucapkan terima kasih kepada pelayan
dan kasir restoran
Jangan
lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada pelayanan ketika telah menghidangkan
makanan atau minuman yang kita telah kita pesan. Begitupula ketika akan
membayar makanan atau minuman yang telah kita pesan, kita juga harus
mengucapkan terima kasih kepada kasir restoran.
2. Etika Saat Perjamuan Makan
Berikut etika saat perjamuan makan
malam :
1.
Datanglah tepat waktu atau beberapa
saat dari waktu undangan tetapi jangan sebelumnya
2.
Jangan berdandan
terlalu berlebihan
3.
Pilih makanan yang
simpel
4.
Jangan makan
sendirian
5.
Hindari pembicaraan
dengan tema yang kontroversial
6.
Makan dengan mulut
yang tertutup saat mengunyah makanan
7.
Tekanan suara dan intonasi suara jangan
terlalu keras
8.
Tutup mulut saat
batuk atau bersin
9.
Jangan menimbulkan
suara saat mengunyah makanan
10.
Jangan memainkan
makanan dengan peralatan makanan
11.
Jangan mengejek atau
memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika yang buruk
12.
Jangan menatap mata
orang lain saat dia sedang makan
13.
Hindari bicara dengan
satu orang saja atau teman sendiri
14.
Kendalikan intonasi suara saat
berbicara dan saat tertawa. Jangan terbahak-bahak sehingga mengundang perhatian
orang lain
15.
Kaki jangan menyilang/dilipat
atau dijulurkan ke depan
16.
Ketika duduk, jangan
melirik-lirik ke kiri dan ke kanan
17.
Makanlah makanan sesuai ukuran yang
dapat dikunyah, jangan memakan makanan yang ukurannya terlalu besar tanpa
dipotong terlebih dahulu
18.
Telanlah makanan yang ada di mulut
sebelum mulai memakan makanan berikutnya
19.
Mulailah menyantap hidangan bila semua
orang telah mendapat makanan mereka masing-masing
20.
Hindari meninggalkan meja makan saat
jamuan telah dimulai
21.
Sebelum minum bersihkan mulut dari
sisa-sisa makanan
22.
Sebelum minum, pastikan tidak ada
makanan di dalam mulut
23.
Saat minum, tidak sedang makan sesuatu
24.
Jangan berkumur menggunakan air minum
25.
Air minum yang sudah masuk ke mulut
jangan dituangkan lagi ke dalam gelas
26.
Minumlah secukupnya pada waktu makan,
agar perut tidak terasa penuh
27.
Hindari berbicara pada waktu mulut
sedang terisi makanan
28.
Pada saat berbicara dengan orang lain,
tangan jangan memegang peralatan makan, karena tidak sopan dan tidak baik
dilihat
29.
Kalau memanggil seseorang jangan
berteriak-teriak
30.
Jangan menyela pembicaraan orang lain
pada saat orang tersebut sedang berbicara dengan orang lain. Sebaiknya tunggu
sampai orang tersebut selesai berbicara.
3. Etika Saat Bertelpon
A. Etika saat menghubungi/telepon keluar
Berikut
etika saat menghubungi/telpon keluar :
1.
Pastikan nomor telpon tujuan anda sudah benar
supaya tidak terjadi salah sambung.
2. Setelah
telepon terhubung, maka tunggu sampai berbunyi nada sambung selama 3-4 kali,
jika tidak ada yang mengangkat maka segera tutup telpon berarti disana tidak
ada orang dan silahkan ulangi lagi setelah 5-10 menit lagi.
3. Jika
sudah ada yang mengangkat telpon, biarkan penerima telpon berbicara terlebih
dahulu, biasanya jika perusahaan yang memakai operator profesional maka akan
menjawab dengan menyapa, menyebutkan nama perusahaan dan siapa yang berbicara.
4. Berbicara
dengan suara secukupnya artinya tidak terlalu keras dan tidak terlalu kecil,
karna jika terlau keras bisa menggangu orang disekitar anda jika terlalu kecil
mungkin penerima susah mendengar suara anda.
5. Setelah
itu baru giliran anda berbicara dan tanyakan apa dan siapa yanganda cari dengan
jelas dan singkat mulai dari nama orangnya dan jabatan atau departemennya dan
sebutkan juga nama anda dan dari mana.
6. Jika yang
anda cari orangnya ada, maka mungkin akan segera disambungkan dan disuruh
menunggu beberapa saat, jika orang yang anda cari tidak ada maka mungkin anda
akan ditanya apakah ada pesan untuk yang dicari.
7. Ingat
juga waktu bicara jangan sampai lebih dari 5 menit, karna ada beberapa
perusahaan yang menerapkan sistem mati secara otomatis jika sudah menelpon
lebih dari 5 menit.
8. Jika
sudah mau mengakhiri percakapan jangan lupa bilang terimakasih dan anda harus
menutup telpon karna anda yang menelpon.
B. Etika saat dihubungi/telpon masuk
Berikut
etika saat dihubungi/telpon masuk :
1.
Jangan biarkan telepon berdering terlalu lama karna
mungkin ada juga orang yang tidak tahu etika menelpon seperti yang saya
jelaskan diatas, telpon itu berdering maksimal sampai 3-4 kali.
2.
Pastikan anda berbicara dengan nada yang bersahabat,
tidak terlalu keras dan tidak juga terlalu kecil, jika yang menelpon sudah
bicara mau apa dan mencari siapa dan dimana, mungkin kamu bisa menyakan siapa
yang menelpon dan dari mana.
3.
Pastikan anda memberi informasi yang benar atas apa
yang penelpon inginkan, jika yang dicari ada maka langsung sambungkan, jika
tidak ada mungkin anda bisa menyuruh menelpon beberapa saat lagi dan minta
tinggalkan pesan.
4.
Jangan pernah menutup telpon kalau penelpon belum
menutup telponnya terlebih dahulu, mungkin dibelakang penelpon ingin berbicara
lagi karna sebelumnya kelupaan.
5.
Biasakan bilang terimakasih dan menyapa penlepon
sebelum menutup percakapan.
4. Etika Dalam Bercakap-cakap
Dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan kepada
lawan bicara kita, kita harus memperhatikan beberapa hal atau etika
berkomunikasi untuk menjaga perasaan, kepercayaan dan harga diri seseorang.
Berikut etika dalam bercakap-cakap yaitu :
1. Berbicara dengan suara yang jelas, dalam arti suara
tidak kecil maupun tidak terlalu kencang.
2. Tidak berbicara terlalu cepat maupun terlalu
lambat.
3. Tidak membelakangi lawan bicara ketika berbicara.
4. Saat berbicara dengan lawan bicara maupun saat
mendengarkan lawan bicara, mata kita harus saling melihat, sehingga tidak
terkesan malu ataupun tidak mendengarkan lawan bicara.
5. Sebaiknya diam dan menyimak ketika lawan bicara
sedang berbicara.
6. Berbicara seperlunya, tidak panjang lebar tanpa
arti yang jelas ataupun berputar-putar (berbelit-belit).
7. Memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk
berbicara, sehingga tidak terkesan mendominasi berbicara.
8. Jangan menyela atau memutus pembicaraan lawan
bicara apabila lawan bicara kita belum selesai berbicara, karena itu akan
membuat lawan bicara kita tidak senang dan merasa tidak dihargai.
9. Dalam berkomunikasi diharapkan menjaga emosi kita,
yaitu jangan sampai terbawa emosi sehingga marah-marah kepada lawan bicara.
10. Tidak tertawa secara berlebihan dan terus menerus.
11. Sebaiknya tidak menguap saat lawan bicara sedang
berbicara, karena lawan bicara akan merasa kita bosan dengan pembicaraannya.
12. Tidak mengerjakan sesuatu saat lawan bicara sedang
berbicara (misalnya sambil menulis, mengetik, dan lain sebagainya).
13. Menghargai pendapat, masukan atau kritik dari lawan
bicara. Artinya tidak langsung membantah.
14. Berbicara dengan bahasa yang baik, santun dan mudah
dipahami.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa itika adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Etika
adalah acuan manusia dalam berperilaku, yang seolah menjadi batas pembeda
manusia dengan makhluk lainnya dalam berperilaku.
2. Saran
Sebaiknya etika digunakan sebagai landasan dalam
berbagai aspek kehidupan.
3. Penutup
Demikian makalah yang penulis buat namun tentunya
masih banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
mendukung demi terwujudnya makalah yang lebih baik.
Meskipun jauh dari kesempurnaan, penulis berharap
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://anaknonton.com/1190-10-etika-yang-jarang-dipatuhi-saat-nonton-bioskop.html
http://belajarplconline.wordpress.com/etika-menggunakan-tangga-berjalan-eskalator.html
http://foblog.psikomedia.com/7-etika-di-supermarket.html
http://laely-widjajati.blogspot.com/etika-buka-tutup-pintu.html
http://pengetahuanituindah.wordpress.com/etika-dalam-kendaraan-umum.html
http://sehatkufreemagazine.wordpress.com/etika-makana-di-restoran.html
http://shalihahshalihah.blogspot.com/etika-bercakap-cakap.html
http://winasuhada30.blogspot.com
http://www.akriko.com/etika-menelpon-dan-menerima-telepon.html
http://www.kidnesia.com/Etika-Menggunakan-Lift.html
0 komentar:
Post a Comment