Wednesday, March 9, 2016

Perilaku Biaya Kualitas



Perilaku Biaya Kualitas  

   1. Dasar-Dasar Perilaku Biaya
       Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam cara yaitu :
1.     Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. Rentang yang relevan adalah rentang output dimana asumsi hubungan biaya/output berlaku. Contoh : biaya listrik, biaya penyusutan, biaya sewa gedung.
2.    Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsional atau sebanding dengan perubahan output. Contoh : biaya bahan baku.
3.    Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel sekaligus.Contoh : gaji dan bonus penjualan.
        Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar :

         1.     Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atu biaya variabel tergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer.
2.    Sumber daya dan ukuran output
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya

  2. Perilaku Biaya Kualitas
Kualitas dapat diukur berdasar biayanya.Perusahaan menginginkan agar biaya kualitas turun, namun dapat mencapai kualitas yang lebih tinggi, setidak-tidaknya sampai dengan titik tertentu.Memang, jika standar kerusakan nol dapat dicapai, perusahaan masih harus menanggung biaya pencegahan dan penilaian. Suatu perusahaan dengan program pengelolaan kualitas yang dapat barjalan dengan baik, menurut pakar kualitas biayanya tidak lebih dari 2,5 % dari penjualan. Standar 2,5% tersebut mencakup biaya kualitas secara total sedangkan biaya untuk setiap elemen secara individual lebih kecil dari jumlah tersebut. Setiap organisasiharus menentukan standar yang tepat untuk setiap elemen secara individual.Anggaran dapat digunakan untuk menentukan besarnya standar biaya kualitas setiapelemen secara individual sehingga biaya kualitas total yang dianggarkan tidak lebihdari 2,5 % dari penjualan. Agar standar biaya kualitas dapat digunakan dengan baikperlu dipahami perilaku biaya kualitas sebagai berikut:
Perusahaan harus dapat mengidentifikasi perilaku setiap elemen biaya kualitas secaraindividual.Sebagian biaya kualitas bervariasi dengan penjualan, namun sebagianlainnya tidak. Agar laporan kinerja kualitas dapat bermanfaat, maka:
1. Biaya kualitas harus digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetapdihubungkan dengan penjualan

2. Untuk biaya variabel, penyempurnaan kualitas dicerminkan oleh penguranganrasio biaya variabel. Pengukuran kinerja dapat menggunakan salah satu dari duacara berikut :
a) Rasio biaya variabel pada awal dan akhir periode tertentu dapat digunakan untuk menghitung penghematan biaya sesungguhnya, atau kenaikan biaya sesungguhnya.
b) Rasio biaya dianggarkan dan rasio sesungguhnya dapat juga digunakan untuk mengukur kemajuan ke arah pencapaian sasaran periodik.

     3.    Untuk biaya tetap, penyempurnaan biaya kualitas dicerminkan oleh perubahan absolut jumlah biaya tetap.

Biaya kualitas dievaluasi dengan membandingkan biaya sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan.Pembandingan biaya kualitas tetap menggunakan jumlah absolut biaya yang sesungguhnya dibelanjakan dengan yang dianggarkan.Sedangkan biaya kualitas variabel dapat dibandingkan dengan menggunakan persentase dari penjualan, atau jumlah rupiah biaya, atau kedua-duanya.Apabila manajer terbiasa berhadapan dengan jumlah absolut atau jumlah rupiah, maka pendekatan yang terbaik adalah dengan membandingkan jumlah rupiah biaya dengan dilengkapi ukuran persentase. Perhitungan persentase ini dapat memberikan informasi pada manajemen mengenai seberapa baik standar biaya kualitas sebesar 2,5 % dapat tercapai (Tjiptono dan Diana, 2003).
  
  4. Manfaat Informasi Biaya Kualitas
Menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2006) laporan biaya kualitas memiliki beberapa kegunaan:
1.     Informasi biaya kualitas membantu para manjer melihat keuntungan financial dari cacat.

2.    Informasi biaya kualitas membantu para manajer mengidentifikasikan pentingnya masalah-masalah kualitas yang dihadapi perusahaan.

        3. Informasi biaya kualitas membantu para manajer melihat apakah biaya- biaya                  kualitas di perusahaan mereka didistribusikan secara tidak baik.

Menurut Hansen dan Mowen (2001) manfaat biaya kualitas sebagai berikut:
a) Pengambilan keputusan manajemen untuk pihak internal, dan bagi pihak eksternalyaitu untuk menilai kualitas perusahaan melalui program-program seperti ISO9000.
           b) Untuk menerapkan dan mengawasi efektifitas program kualitas.
Jadi, manfaat biaya kualitas adalah untuk membantu manajemen menentukan laba,juga untuk mengambil keputusan strategi, serta untuk mempermudah pelaksanaanprogram pengendalian kualitas.


Kesimpulan


Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Dengan demikian biaya kualitas dapat dipakai oleh perusahaan sebagai pengukur keberhasilan program perbaikan kualitas.Hal ini berkaitan dengan kebutuhan perusahaan yang harus selalu memantau dan melaporkan kemajuan dari program perbaikan tersebut.Untuk itu suatu perusahaan perlu membuat laporan biaya kualitas. Informasi yang ada dalam laporan biaya kualitas secara garis besar memberikan manfaat (1) Sebagai alat untuk mengukur kinerja (2) Sebagai alat analisis mutu proses (3) Sebagai alat pemprograman (4) Sebagai alat penganggaran yaitu untuk membuat anggaran pengeluaran dalam mencapai program pengendali mutu (5) Sebagai alat peramal yaitu untuk mengevaluasi dan menjamin prestasi produk dalam memenuhi persaingan pasar.

0 komentar:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html