Hai
sahabat blogger, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika akun
youtube saya terkena suspend dan akhirnya dikembalikan lagi oleh pihak Youtube.
Sebelum
akun youtube saya terkena suspend, akun youtube saya sudah bermasalah yaitu
akun youtube saya terkena teguran karena telah melanggar hak cipta. Kejadiannya
terjadi pada tanggal 22 Maret 2016. Teguran tersebut akan berkahir dalam 6
bulan ke depan yaitu tepatnya pada tanggal 18 September 2016. Video saya yang
terkena teguran hak cipta yaitu video mengenai tentang artis yang menghina lambang negara
Indonesia. Pasti sahabat blogger sudah tahu tentang itu.
Saya
mengupload video tersebut pada tanggal 16 Maret 2016 dan terkena teguran hak
cipta pada tanggal 22 Maret 2016. Tapi Alhamudillah fitur monetisasi masih
aktif. Namun itu hanya dapat bertahan 3 hari saja. Pada tanggal 25 Maret
2016 fitur monetisasi saya telah dinonaktifkan. Karena takut terjadi apa-apa
ke depannya akhirnya saya tidak mengupload video lagi di akun youtube saya
tersebut. Saya akhirnya kembali membuat akun youtube lain dan mengupload video
lagi sambil menunggu akun youtube saya yang telah mencapai 11.000 lebih
subscribe tersebut pulih dari teguran hak cipta.
Namun
entah mengapa, malapetaka akhirnya datang. Pada tanggal 30 April 2016
akun yang baru saya buat tersebut akhirnya terkena suspend dan tidak hanya itu
efek dari suspend tersebut berimbas pada akun youtube saya yang terkena teguran
hak cipta. Akun youtube saya telah memiliki sekitar 11.000 lebih subscribe tersebut juga terkena suspend. Setelah mengetahui hal
tersebut saya merasa pusing 7 keliling. Saya pun mencari informasi di mbah
google agar akun youtube saya dapat kembali. Informasi yang saya dapat yaitu
harus mengajukan banding. Saya pun mengajukan banding. Tak sampai sehari, kira-kira
sekitar 6-7 jam saya pun mendapat balasan dari pihak Youtube, berharap agar
akun youtube dapat dikembalikan namun banding saya ditolak.
Namun
saya tidak menyerah, setelah saya mendapat email tersebut, saya kembali
mengajukan banding namun hasilnya tetap ditolak. Berbagai kata-kata yang saya
gunakan agar pihak Youtube mau mengembalikan akun youtube saya. Mulai dari
kata-kata mutiara, kata-kata sedih namun hasilnya tetap Nihil. Begitu
seterusnya hingga pada tanggal 15 Mei 2016 pada pagi hari saya mendapat email
dari pihak youtube bahwa akun youtube saya telah dikembalikan. Namun tetap akun
youtube saya belum dapat dimonetisasikan karena akun youtube tersebut masih
terkena teguran hak cipta. Saya harus menunggu sampai teguran hak cipta
tersebut berakhir yaitu pada tanggal 18 September 2016. Tetapi saya tetap
bersyukur karena akun youtube saya dapat dikembalikan.
Begitulah
pengalaman akun youtube saya kembali setelah terkena suspend.
Masalah yang sedang saya alamin, persis seperti yang mas arman alamin, dan saya sudah melakukan banding berkali-kali tetapi masih nihil, jika boleh tau mas arman surat cinta bagaimana saja yang mas arman kirimkan, biar jadi panutan saya
ReplyDeleteTerima kasih
Sama persis punya saya juga dinonaktifkan monetasinya turus apa yg harus saya lakukan setelah videonya saya hapus
ReplyDeleteapakah setelah 6 bulan, monetisasi nya pasti akan aktiv lg kah?
ReplyDeletemohon jawabannya terimakasih
Kunjungan menjelang Sore gan
ReplyDeletehttp://mp3miui.mblog.mobi
http://mp3llyrics.wapka.mobi
saya kemaren mengupload video tentang mujahid,awalnya gak ada masalah sekitar 2 jam tiba video tersebut tidak bisa di play atau di hapus alasannya youtube video tersebut menampilkan adegan kekerasan berkonten teroris,dan lambang monetisasinya di nonaktifkan akhirnya saya ajukan banding karena menutur saya video tersebut hanya menampilkan adegan tembak-menembak dan musuhnya pun gak kelihatan,setelah beberapa hari saya mendapat email dari youtube katanya video tersebut telah di periksa dan tidak melanggar pedoman komuitas youtube, tetapi di chanel saya di bagian status dan fitur tertulis banding di tolak dan ada tanggal berakhirnya 6 november,jadi bingung saya di email kontennya tidak melanngar pedoman komunitas,tapi di chanel bandingnya di tolak
ReplyDelete