Desain dan Perilaku Organisasi
Pengertian
Organisasi
Organisasi secara
epistimologi => (Yunani: ὄργανον,
organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama
Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan
ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai
berikut.
Organisasi menurut
M. Dahlan Al Barry
merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu
kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi
Formal dan informal
Ø Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar
serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara,
dan lain sebagainya.
Organisasi Formal Memiliki
suatu struktur yang terumuskan baik, yang menerangkan hubungan:
· hubungan otoritasnya,
· kekuasaan,
· akuntabilitas dan tanggung jawabnya,
· bagaimana bentuk saluran-saluran
· melalui apa komunikasi berlangsung.
· Menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi
masing-masing anggotanya.
Ø Organisasi Informal
Organisasi informal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas
serta tujuan bersama yang tidak disadari. sulit untuk menentukan waktu eksak
seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar
anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Munculnya biasanya dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan
yang sama.
Contoh: makan malam bersama
Ø Sifat Organisasi Informal
· Hubungan Didalamnya lebih bersifat spontan dan
tidak teroganisasi
· Tidak terdapat Pemimpin
· Tidak bertitik tolak pada pengendalian Manajemen
Contoh: keluarga
Struktur
organisasi dan penyusunannya
Struktur organisasi
formal didasarkan pada analisa dati tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu
interaksi kemanusiaan, kegiatan yang terarah ke tujuan, dan struktur. Manajemen
harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan unuk mencapai tujuan organisasi.
Ø Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan
organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan
khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih
luas menyangkut kemempulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah ke
dalam tujuan-tujuan untuk masing-masng divisi, masing-masing pabrik,
masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, masing-masing karyawan
individual.
Ø Departementalisasi
Pembentukan struktur
organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Di
kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan,
dan personalia. Masing-masing ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda
dalam perusahaan termasuk manager dan karyawan.
Ø Wewenang dan tanggung jawab
Dalam pendelegasian
kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang ditugaskannya. Disamping tanggung jawab, bawahan juga diberi
wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakukan tugas
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan
pertanggungjawaban kepada atasannya.
Ø Jumlah bawahan yang harus ada di bawah seorang
manajer
Rentangan pengendalian
merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal
adalah jenis pekerjaan, pelatihan karyawan, kemampuan manajer, dan efektifitas
komunikasi.
Ø Menjamin komunikasi yang efektif
Komunikasi merupakan
tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi berupa
tatap muka, dan perintah yang Komunikasi yang jelas sangat penting berfungsi
organisasi secara lancar. Pesan-pesan, banyak yang dibeikan secara tertulis
melalui beberapa jenjang dalam organisasi. Pengirim pesan harus mengetahui
siapa penerimanya dan harus yakin bahwa pesan itu ditulis secara jelas serta
dapat ditafsirkan secara benar.
Ø Menghindari pertumbuhan organisasi yang tidak
perlu
Meningkatkan
kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah
personalia atasan dan spesialis. Perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang
manajer baru dan beberapa penasehat teknis sangat diperlukan, atau akan terjadi
kenaikan sedikit dalam keluaran produksi atau efisiensi.
Ø Jenjang kebutuhan karyawan
Kebutuhan karyawan
beserta jenjangnya dapat ditentukan atas dasar penemuan Abraham H. Maslow
(seorang ahli Psikologi) tentang kebutuhan manusia. Menurut Maslow,
kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dapat memotifasi prilaku manusia,
sedangkan kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak akan lama menjadi motivator.
Perilaku
Keorganisasian
Perilaku
Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi
manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku,
struktur dan proses dalam Organisasi. Organisasi diciptakan oleh manusia untuk
mencapai suatu tujuan, dan pada saat yang sama manusia juga membutukan
Organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi dengan
manusia memiliki hubungankan yang saling membutuhkan dan menguntungkan.
Mempelajari perilaku keorganisasian sivatyah agak abstrak, tidak menghasilkan
perinsip-perinsip yang sederhana, tetapi seringkali menemui perinsip-perinsip
yang komplek dimana penjelasan atau analisanya bersifat situasional. Dalam
perilaku keorganisasian tidak ada prinsip-prinsip yang berlaku umum yang dapat
diterapkan pada semua situasi.
Ø Tingkatan analisis dalam perilaku organisasi
Kejadian-kejadian
atau permasalahan yang terjadi dalam organisasi dapat dianalisis dari tiga
tingkatan analisis, yaitu : tingkat individu, kelompok dan organisasi.
· pada tingkat individu, kejadian yang terjadi
dalam organisasi dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan
interaksi kepribadian dalam suatu situasi. Masing-masing orang dalam organisasi
memiliki sikap, kepribadian, nilai dan pengalaman yang berbeda bedayang
mempengaruhinya dalam berperilaku.
· Pada tingkat kelompok, perilaku anggota
kelompok dipengaruhi oleh dinamika anggota kelompok, aturan kelompok, aturan
kelompok dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok.
· Pada tingkat organisasi, kejadian-kejadian
yang terjadi dalam kontek struktur organisasi, struktur dan posisi seseorang
dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap interaksi sosial dalam
organisasi.
Struktur organisasi
mempengaruhi bagaimana informasi dikomunikasikan dan keputusan tersebut. Faktor
lingkungan eksternal memiliki pengaruh yang kuat pada masing-masing tingkatan
analisis. Misalnya rendahnya produktivitas, karyawan yang malas/tidak masuk
kerja. Kelambanan dalam penyelesaian unjuk rasa dan dipihak lain banyaknya
desakan factor lingkungan yang mempengaruhi efektifitas organisasi, seperti:
Tuntutan konsumen akan produk yang berkualitas tinggi, persaingan yangbersifat
global, fluktuasi ekonomi, tuntutan gaya hidup dll.
0 komentar:
Post a Comment